Dari Dapur ke Dunia Digital: Sosok Tak Terduga
Kalau bicara soal pemain game online yang cuan besar, pikiran kita mungkin langsung ke anak muda dengan headset keren dan setup RGB. Tapi siapa sangka, salah satu pemain yang berhasil ngumpulin cuan sampai 96 juta dari UJI77 justru adalah seorang nenek 61 tahun dari Padang, yang lebih dikenal dengan panggilan akrab: Mbah Atun.
Mbah Atun bukan gamer biasa. Beliau sehari-hari masih jualan nasi bungkus di depan rumah, pakai kompor gas yang kadang harus diketuk dulu biar nyala. Tapi malam hari, selepas cucian kering dan dapur beres, dia berubah jadi sosok yang nggak boleh diremehkan di The Great Icescape dari PGSOFT. Bukan karena hoki semata, tapi karena wejangan-wejangan hidup yang ternyata juga berlaku di dunia game.
“Main Itu Kayak Masak Rendang”: Intuisi dan Waktu
Menurut Mbah Atun, main game itu mirip kayak masak rendang. Nggak bisa buru-buru, tapi juga nggak bisa terlalu santai. Harus tahu kapan api dikecilin, kapan diaduk, dan kapan harus ditinggal sebentar. Filosofi ini dia bawa waktu main The Great Icescape. Dia nggak pernah spam spin. Selalu sabar, observasi dulu, dan baru tekan tombol kalau rasanya “saatnya udah pas”.
“Kadang orang terlalu nafsu. Baru kalah sekali, langsung top up lagi. Padahal dalam hidup, kalah itu biasa. Yang penting tahu kenapa kalah,” ujarnya dengan nada lembut tapi tegas. Dari pengamatan kecil dan rasa percaya diri yang dibangun pelan-pelan, Mbah Atun bisa nemu ritme main yang cocok. Pola yang dia sebut sebagai “dingin dulu, baru leleh.”
Dibalik Kemenangan, Ada Ritual Unik
Salah satu hal yang bikin cerita Mbah Atun makin menarik adalah kebiasaan uniknya sebelum main. Tiap kali mau login ke UJI77, dia selalu minum teh manis hangat dan nyalain minyak angin di dekat laptop tuanya. “Biar tenang, biar nggak buru-buru. Main tuh butuh kepala dingin,” katanya sambil tertawa.
Di kalangan komunitas slot, dia udah mulai dikenal sebagai “Si Penyejuk Pola.” Bukan karena dia punya rumus pasti, tapi karena dia ngajarin cara menikmati permainan dengan tenang, bahkan di tengah kalah. Dan itulah kenapa, ketika akhirnya scatter besar datang dan total win-nya menyentuh 96 juta, orang-orang lebih fokus ke caranya sampai ke sana, bukan cuma hasil akhirnya.
Uang Boleh Datang, Tapi Jangan Bikin Lupa Asal
Setelah menang besar, banyak yang menyangka Mbah Atun bakal langsung berhenti jualan. Tapi ternyata, esoknya beliau tetap masak dan buka lapak seperti biasa. Hanya saja, kali ini ada tenda baru dan etalase kaca yang lebih rapi. “Kalau rezeki datang, bukan buat pamer. Tapi buat bantu dagangan lebih enak dilihat,” katanya.
Dari uang kemenangan itu, sebagian dia simpan untuk cucunya sekolah, sebagian lagi dia sumbangkan ke mushola kecil di dekat rumahnya. Dan sisanya? Tetap dia sisihkan untuk bermain—dengan batasan yang jelas dan hati yang tetap dingin. “Game boleh panas, tapi kita jangan ikut-ikutan panas,” ucap Mbah Atun.
Wejangan Hangat di Dunia yang Dingin
Dari Mbah Atun, kita belajar bahwa strategi kadang datang bukan dari teori rumit atau algoritma modern. Tapi dari kearifan sederhana yang dibentuk oleh pengalaman hidup. Bahwa kemenangan sejati bukan cuma soal angka, tapi tentang bisa tetap tenang, sabar, dan tahu batas.
“Kalau udah waktunya dapet, ya dapet. Tapi kalau belum waktunya, sabar itu bukan rugi,” begitu wejangan terakhir yang dia sampaikan di forum komunitas UJI77. Kata-kata yang sederhana, tapi ngena di hati banyak orang. Karena di zaman sekarang, kadang yang kita butuhkan bukan strategi menang cepat, tapi pelan-pelan paham arah.
Jadi kalau kamu merasa hari ini lagi stuck, mungkin saatnya tarik napas, bikin teh manis hangat, dan pikirkan lagi: sudahkah kamu bermain dengan kepala dingin seperti Mbah Atun?