Sosok di Balik Topeng Las dan Dunia Digital
Di bengkel kecil pinggir jalan di daerah Bogor, ada seorang tukang las yang jadi langganan warga sekitar buat bikin pagar, rak besi, sampai perbaikan tangki bocor. Namanya Pak Riko, usia 43 tahun. Nggak ada yang menyangka, pria sederhana yang tiap hari berbalut seragam kerja hitam pekat karena jelaga itu diam-diam punya kebiasaan malam yang luar biasa—main Dragon Hatch di UJI77.
“Bukan gamer, cuma orang tua nyari selingan yang nggak mahal,” katanya sambil senyum waktu cerita awal mula ketemu dunia PGSOFT. Pak Riko bukan tipe yang banyak gaya, tapi cara bicaranya tenang, penuh keyakinan. Siapa sangka, dari kebiasaan main game sambil ngopi di teras kontrakan, beliau bisa cuan sampai 92 juta—modal sabar, observasi, dan insting yang diasah dari pekerjaan sehari-hari.
“Besi Panas Nggak Bisa Dikejar-kejar”: Filosofi Main dari Tukang Las
Salah satu hal menarik dari Pak Riko adalah caranya melihat permainan. “Besi itu harus tahu kapan dia cukup panas buat dibentuk. Kalo belum waktunya, lo tekan sekeras apa juga nggak bakal jadi. Sama kayak main Dragon Hatch,” ujarnya sambil ngelap tangan yang masih kotor habis kerja.
Dia bukan tipe pemain yang setiap hari top up atau duduk lama-lama depan layar. Pak Riko justru punya jadwal main yang disiplin: maksimal tiga kali seminggu, 30 menit per sesi. Dia lebih suka lihat alur, nonton stream pemain lain, dan mencatat pola kombinasi yang sering muncul. “Main itu soal nunggu momen. Kalo lo buru-buru, malah rugi,” katanya lagi.
Dari Rp25.000 ke Puluhan Juta: Malam yang Mengubah Segalanya
Waktu itu malam Minggu, hujan gerimis, dan suara kodok jadi backsound alami di kontrakan. Pak Riko baru selesai makan tahu goreng buatan istrinya, lalu buka UJI77 buat iseng main Dragon Hatch. Modalnya? Hanya Rp25.000 dari sisa hasil servis pagar kemarin.
Dia bilang waktu itu perasaannya beda. “Entah kenapa, game-nya ‘nurut’ banget malam itu.” Spin demi spin berjalan mulus, kombinasi pecah satu per satu, naga mulai keluar dari sarangnya. Sampai akhirnya, dalam satu rangkaian scatter dan multiplier, layar HP-nya menampilkan angka yang bikin dia bengong: total kemenangan Rp92.000.000.
“Gue kira salah lihat. Sempat gue matiin HP, terus nyalain lagi buat mastiin,” ceritanya sambil tertawa kecil. Tapi itu nyata. Sebuah malam sederhana berubah jadi momen luar biasa—bukan karena keajaiban, tapi karena ketekunan dan kesabaran yang dibangun dari pekerjaan harian dan prinsip hidup yang kuat.
Cara Sederhana Mengelola Cuan Besar
Begitu uangnya cair, Pak Riko nggak langsung foya-foya. Setengahnya dia pakai buat renovasi bengkel kecilnya—beli mesin baru, tambah atap yang bocor, dan beli seragam kerja yang layak buat anak-anak magang. Sisanya? Disimpan buat masa depan anak-anak, dan sebagian kecil buat hiburan sederhana: beli kopi bubuk favorit dan traktir istri makan di luar.
Dia nggak berubah jadi orang yang konsumtif atau ambisius. Tetap kerja las, tetap nongkrong bareng tetangga tiap sore. “Cuan itu rezeki, tapi kerja itu tetap ibadah,” katanya. Filosofi sederhana ini yang bikin banyak orang di komunitas UJI77 terinspirasi. Bahwa menang besar itu bukan akhir, tapi awal untuk jadi lebih bijak dalam hidup.
Refleksi: Cuan Besar Datang ke Orang yang Siap
Cerita Pak Riko bukan soal keberuntungan semata. Tapi soal gimana dia nyiapin diri untuk peluang yang datang. Dalam hidup, banyak hal bisa dikejar. Tapi kalau kita nggak tahu kapan harus berhenti, kapan harus nunggu, dan kapan saatnya mulai, semua bisa jadi sia-sia.
Dari pekerjaan las yang butuh ketelitian dan kesabaran, sampai ke permainan digital yang kelihatannya penuh keberuntungan, semuanya bisa jadi ladang pelajaran. Pak Riko ngajarin kita bahwa strategi terbaik itu bukan selalu yang paling rumit, tapi yang paling konsisten dan membumi.
Jadi kalau hari ini kamu merasa peluang belum datang, mungkin belum waktunya. Tapi jangan berhenti belajar, jangan berhenti mengasah diri. Karena kayak kata Pak Riko, “Kalau udah panasnya pas, bentuk apa aja bisa jadi.”